Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo berupaya mempercepat pembangunan sembilan sabo dam di Sumatera Barat (Sumbar) sebagai langkah mitigasi terhadap ancaman banjir lahar dan banjir bandang dampak akibat erupsi Gunung Marapi.
Pembangunan sabo dam merupakan salah satu strategi mitigasi bencana berbasis infrastruktur untuk melindungi masyarakat dari dampak lanjutan erupsi Gunung Marapi.
“Kalau lahannya sudah siap, Insya Allah akan segera dibangun enam sabo dam di Kabupaten Tanah Datar dan tiga sabo dam di Kabupaten Agam,” tegas Dody melalui pernyataan resminya, Senin (5/5/2025).
Pernyataan tersebut disampaikan Dody dalam agenda kunjungan kerjanya ke Sumbar selama tiga hari pada Jumat (2/5/2025) hingga Minggu (4/5/2025).
Setiap sabo dam diperkirakan menelan biaya hingga Rp 25 miliar, menjadikan total kebutuhan anggaran proyek ini mencapai Rp 225 miliar.
Menurut Dody, kondisi Gunung Marapi yang masih aktif telah menimbulkan kekhawatiran di masyarakat.
Karena itu, ia meminta Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V untuk segera menindaklanjuti pekerjaan fisik sabo dam sesuai dengan rencana.
“Tadi kami mendapat informasi dari Komisi V DPR RI bahwa ada sekitar 1 juta meter kubik (m³) abu di atas. Sabo dam ini diharapkan bisa mencegah bencana golodo (banjir lahar) yang membahayakan warga,” ungkapnya.
Rinciannya, enam sabo dam akan dibangun di Tanah Datar, meliputi tiga unit di Sungai/Batang Malana, dua unit di Sungai/Batang Anai, dan satu unit Series River Training Works di Sungai/Batang Pagu-Pagu.
Sementara tiga sabo dam lainnya akan dibangun di Sungai/Batang Katik, Kabupaten Agam.
Secara teknis, sabo dam akan dibangun bertahap dan bertingkat. Sistem ini memungkinkan air tetap mengalir, sambil menahan endapan material vulkanik.
Jika aliran debris melampaui kapasitas, sabo dam dirancang untuk melakukan pelepasan terkendali melalui sistem overtopping, sehingga risiko banjir besar di wilayah hilir dapat diminimalisasi.
Sebagai informasi, dalam kunjungan tersebut, Menteri Dody didampingi oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade, Anggota Komisi V DPR RI Zigo Rolanda, serta Gubernur Sumbar Mahyeldi, dan Bupati Tanah Datar Eka Putra.
Source: nasional.kompas.com